Kamis, 26 Januari 2012

Penyakit Kejiwaan dalam Pandangan Islam

Oleh: Nashruddin Hilmi, M.Pd.I.
Menurut Adnan Syarif, konflik batin dan gangguan jiwa yang terjadi pada seseorang adalah karena kegagalan dan penyimpangan dalam menyikapi naluri kemanusiaanya. Terlalu menuruti naluri mencintai kehidupan dan keberlangsungannya, naluri mencintai kepemilikan, naluri seksual, dan naluri kasih sayang yang muncul dari perasaan fitri akan kelemahan dirinya. Naluri untuk mempertahankan eksistensi kehidupanya berubah menjadi penyakit takut akan kematian serta mencintai kehidupan dunia dan segala kelezatan duniawi yang dapat memberikan kepuasan kepada dirinya. Terjadi konflik psikis, yakni antara kecenderungan pada kenikmatan indrawi dan daya tarik kehidupan duniawi yang diinginkan hawa nafsunya, dengan perlawanannya untuk tidak terseret oleh hawa nafsu yang akan membawanya menyimpang jauh dari ajaran kehidupan yang benar. Kegagalan yang terjadi memunculkan sikap ketakutan pada kematian, putus asa menghadapi kehidupan, kecemasan, kikir, tamak, merasa serba kekurangan, angkuh, sombong dan sikap lalim serta kesewenang-wenangan. Munculnya penyakit-penyakit kepribadian, kepribadian yang hipokrit, munafik, was-was, gangguan syaraf. sakit ingatan, daya berpikir lambat atau kehilangan daya pikir. Demikian pula dengan frustasi, keinginan bunuh diri, adalah karena lemahnya konsep diri, kurang memahami makna sebuah musibah yang sebenarnya merupakan suatu kenikmatan karena didalamnya terdapat pelajaran yang berharga. Dengan demikian, konflik batin tidak bisa dilepaskan dari konsep diri dan kepribadian serta bagaimana seorang individu memandang kehidupan.
Dalam hal ini, pendidikan anak yang baik sejak dini harus diperhatikan, menciptakan lingkungan yang kondusif agar tercipta individu yang kuat dan tangguh, memiliki konsep hidup yang baik dan mampu memecahkan persoalan hidup dengan baik. Dengan demikian konflik-konflik batin yang menjadi penyebab gangguan jiwa bisa diminimalisir. Pengetahuan tentang dasar-dasar pendidikan dan rumah tangga sangat diperlukan karena menjadi penyebab utama bagi timbul dan tumbuhnya akar penyakit kejiwaan pada generasi muda. Oleh karena itu pendidikan anak perlu diperhatikan sejak dini, bahkan sebelum kelahirannya, dengan menciptakan suasana kejiwaan yang mendidik dan lingkungan yang sehat, baik di dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pendidikan ini diperlukan untuk membentuk individu yang memiliki konsep kehidupan dan pandangan hidup yang positif. Dengan pendidikan ini, individu akan mampu menyadari hakekat diri dan posisinya dalam kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar